Access Control List Dan Penerapan Konfigurasi Pada Packet Tracer
hAccess list adalah pengelompokan paket berdasarkan kategori. Access list bisa sangat membantu ketika membutuhkan pengontrolan dalam lalu lintas network. access list menjadi tool pilihan untuk pengambilan keputusan pada situasi ini.
Penggunaan
access list yang paling umum dan paling mudah untuk dimengerti adalah
penyaringan paket yang tidak diinginkan ketika mengimplementasikan
kebijakan keamanan. Sebagai
contoh kita dapat mengatur access list untuk membuat keputusan yang
sangat spesifik tentang peraturan pola lalu lintas sehingga access list
hanya memperbolehkan host tertentu mengakses sumber daya WWW sementara
yang lainnya ditolak. Dengan kombinasi access list yang benar, network
manajer mempunyai kekuasaan untuk memaksa hamper semua kebijakan
keamananyang bisa mereka ciptakan.
Access list juga bisa digunakan pada situasi lain yang tidak harus
meliputi penolakan paket. Sebagai contoh access list digunakan untuk
mengontrol network mana yang akan atau tidak dinyatakan oleh protocol
dynamic routing. Konfigurasikan access list dengan cara yang sama.
Perbedaannya disibni hanyalah bagaimana menerapkannya ke protocol
routing dan bukan ke interface. Kita juga bisa menggunakan access list
untuk mngkategorikan pakt atau antrian /layanan QOS, dan mengontrol tipe
lalu lintas data nama yang akan mengaktifkan link ISDN.
B. Konfigurasi Access List Pada Cisco Packet Tracer
Contoh Topologi :
k
k
Keterangan : Gig0/0 : 192.168.20.1/24
R1>enable
R1#configure terminal
R1(config)#int
R1(config)#interface g
R1(config)#interface gigabitEthernet 0/0
R1(config-if)#ip add
R1(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
Konfig Interface Gig0/1 :
R1>enable
R1#configure terminal
R1(config)#int
R1(config)#interface g
R1(config)#interface gigabitEthernet 0/1
R1(config-if)#ip add
R1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
Konfig Interface Gig0/2 :
R1>enable
R1#configure terminal
R1(config)#int
R1(config)#interface g
R1(config)#interface gigabitEthernet 0/2
R1(config-if)#ip add
R1(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
Konfig Access Control List pada IP 192.168.10.10 :
R1(config)#ip access-list sta
R1(config)#ip access-list standard blo
R1(config)#ip access-list standard blockwebserver
R1(config-std-nacl)#per
R1(config-std-nacl)#permit h
R1(config-std-nacl)#permit host 192.168.10.10
R1(config-std-nacl)#de
R1(config-std-nacl)#deny any
R1(config-std-nacl)#exit
Gig0/1 : 192.168.10.1/24
Gig0/2 : 192.168.30.1/24
Server : 192.168.20.100
PC0 : 192.168.10.10/24
PC1 : 192.168.10.11/24
PC2 : 192.168.20.12/24
Laptop0 : 192.168.30.10/24
Laptop1 : 192.168.30.11/24
Laptop2 : 192.168.30.12/24
Konfig Interface Gig0/0 :
R1>enable
R1#configure terminal
R1(config)#int
R1(config)#interface g
R1(config)#interface gigabitEthernet 0/0
R1(config-if)#ip add
R1(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
Konfig Interface Gig0/1 :
R1>enable
R1#configure terminal
R1(config)#int
R1(config)#interface g
R1(config)#interface gigabitEthernet 0/1
R1(config-if)#ip add
R1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
Konfig Interface Gig0/2 :
R1>enable
R1#configure terminal
R1(config)#int
R1(config)#interface g
R1(config)#interface gigabitEthernet 0/2
R1(config-if)#ip add
R1(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
Konfig Access Control List pada IP 192.168.10.10 :
R1(config)#ip access-list sta
R1(config)#ip access-list standard blo
R1(config)#ip access-list standard blockwebserver
R1(config-std-nacl)#per
R1(config-std-nacl)#permit h
R1(config-std-nacl)#permit host 192.168.10.10
R1(config-std-nacl)#de
R1(config-std-nacl)#deny any
R1(config-std-nacl)#exit

Komentar
Posting Komentar